BAYANG TAK BERNAMA - NUR ASNIRA
Bayang Tak Bernama
Nur Asnira Diana
Di hamparan langit malam,
Rintik hujan jatuh ke bumi,
Di pondok sunyi, hutan memeluk,
Suasana suram, lilin menerangi,
Sepi menyelimuti malam nan tenang,
Meminta kedamaian, memohon perlindungan.
Sayup-sayup terdengar,
Di pondok sunyi, hutan memeluk,
Alunan ayat suci bergema lembut,
Menyentuh kalbu, menghidupkan roh,
Langit terjaga, angin berdesir halus,
Seolah alam turut menyembah kudus.
Namun hadir bayang tak bernama,
Menawarkan jari pada api lilin,
Menghukum nafsu yang bergelora,
Dengan nyala, cuba menahan dosa,
Melukai diri demi reda-Nya.
Dapat ku lihat,
Bayang itu berbalut resah,
Mengalun ayat suci, menahan gelisah,
Raga menggigil di antara takut dan tawakal,
Adakah ini ujian dari Sang Esa?
Untuk menimbang iman, melawan sengsara?
Namun, gema terus bertahan,
Api perlahan-lahan padam, bayangan lenyap,
Ku tersedar ke dunia nyata,
Tinggallah damai di hati yang terang,
Tanda Tuhan sentiasa menjaga insan.
Mimpi ini bak peringatan,
Bahawa nafsu dijaga dengan iman,
Dan doa adalah pelita kehidupan,
Dalam kegelapan, Allah tetap di hadapan.
Comments
Post a Comment